Murid-murid sebuah sekolah mengah pertama di Chicago sedang belajar tentang 7 Keajaiban Dunia. Di akhir pelajaran, para murid diminta untuk membuat daftar apa saja yang mereka anggap sebagai 7 Keajaiban Dunia. Meskipun ada beberapa pendapat yang berbeda, hasil yang paling banyak menunjukkan bahwa 7 Keajaiban Dunia adalah:
1. Piramida terbesar di Mesir
2. Taj Mahal di India
3. Grand Canyon di Arizona
4. Terusan Panama
5. The Empire State di New York
6. Basilika Santo Petrus
7. Tembok besar China
Sambil mengumpulkan daftar tentang 7 Keajaiban Dunia tersebut, sang guru memperhatikan seorang siswa, seorang gadis yang pendiam. Gadis ini masih sibuk dengan daftarnya, jadi sang guru bertanya apakah dia mempunyai masalah dengan tugasnya. Si gadis pendiam ini menjawab, "Iya, ada sedikit masalah. Saya bingung menentukan 7 Keajaiban Dunia karena ada begitu banyak keajaiban di dunia ini." Gurunya menjawab, "Baik, katakan pada kita daftar yang kamu punya, dan mungkin kita dapat membantu."
Si gadis sedikit ragu, lalu membaca daftar yang ia punya, "Saya rasa 7 Keajaiban Dunia adalah:
1. Bisa menyentuh
2. Bisa berbicara
3. Bisa melihat
4. Bisa mendengar (Dia kembali ragu, lalu kembali berbicara..)
5. Bisa merasa
6. Bisa tertawa
7. Dan bisa mencintai"
Ruang kelas itu sunyi seketika, bahkan semua orang bisa mendengar bila ada koin yang terjatuh di ruangan tersebut.
Kisah ini sedikit mengingatkan kita bahwa kadang hal-hal kecil dan terlihat biasa adalah hal terindah yang kita miliki. Kita lupa untuk bersyukur akan apa yang kita punya, sedangkan di luar sana banyak orang yang tidak dapat mendengar, buta, tidak dapat tertawa karena dirundung duka, serta perang yang terjadi di mana-manapun menunjukkan kurangnya kita mencintai sesama.
Bersyukur pada hal-hal kecil akan membuat kita menghargai apa yang kita miliki. Membuat dunia terasa indah dengan cinta dan kedamaian adalah keajaiban yang tidak pernah kita sadari. So, be thankful to God for everything He has given for us!
Sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/10198-7-keajaiban-dunia--yang-sesungguhnya-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment = Menghargai Penulis