Pages

Sabtu, 16 Februari 2013

Maafkan Aku Telah Menyakitimu, Ibu


 
Kita seringkali tidak menyadari apa yang kita lakukan pada orang-orang terkasih. Terlalu penuh dan penat pikiran di kepala kita sehingga melupakan kasih sayang dalam bertutur kata pada mereka. Terutama kepada orang tua, seringkali kita lupa untuk hormat dan sayang pada mereka. Menganggap mereka tak mengerti dan terlalu cerewet. Melupakan ada kasih sayang di dalam setiap kekhawatiran mereka.


Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau,ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.

Si ibu bertanya, ”Itu burung apa yang berdiri di sana ??”
"Bangau mama," anaknya menjawab dengan sopan.

Tak lama kemudian si mama bertanya lagi, “Itu yang warna putih burung apa?” Sedikit kesal anaknya menjawab, ”Ya bangau mama.” Kemudian ibunya kembali bertanya, ”Lantas itu burung apa ?” Ibunya menunjuk burung bangau tadi yang sedang terbang.
Dengan nada kesal si anak menjawab, “Ya bangau mama.kan sama saja! Memangnya mama gak liat dia terbang!”

Mendengar jawaban itu, air menetes dari sudut mata ibu sambil berkata pelan, ”Dulu, 26 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab pertanyaan yang sama untukmu sebanyak 10 kali. Sekarang ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentakku 2 kali.” Si anak terdiam. Ia tertegun dan dengan menyesal ia meminta maaf sambil memeluk mamanya.

Pernahkah kita memikirkan apa yang telah diajarkan oleh seorang ibu kepada kita? Sayangilah ibu dengan sungguh-sungguh karena surga berada di telapak kaki ibu. Mintalah maaf jika memang kita pernah melakukan kesalahan pada beliau.

Pernah kita mengomel padanya? Pernahkah kita mengacuhkannya? Pernahkah kita memikirkan apa yang dia pikirkan? Sebenarnya apa yang dia pikirkan?
Seorang ibu sebenarnya sering memiliki ketakutan.Takut ketika ia dipanggil Tuhan, ia tak bisa melihat kita tersenyum lagi, tak bisa menemani kita saat dirundung masalah dan kesulitan, takut tak dapat memberikan lebih banyak kebaikan pada kita.

Setiap orang memiliki umur masing-masing, termasuk orang tua kita. Saat orang tua kita menutup mata, tak akan lagi ada yang mengomel. Saat kita menangis memanggil-manggil namanya, apa yang dia balas? Ia hanya bisa diam karena telah menjadi jenazah dan meninggalkan kita selama-lamanya.

Tapi sesungguhnya mereka tetap di samping kita dan berkata, "Anakku jangan menangis, ayah dan ibu masih di sini. Ayah dan ibu masih sayang kamu.”

Sayangi orang tua Anda selagi masih ada. Sungguh karena merekalah kita mampu bernafas hingga hari ini.

Sumber : http://www.vemale.com/inspiring/lentera/19631-maafkan-aku-telah-menyakitimu-ibu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment = Menghargai Penulis